Wednesday, November 30, 2011

DEMAM DENGUE

Transmisi
·  Virus dengue (genus flavivirus) serotipe 1,2,3,4
·  DEN-2 dan DEN-3 berkaitan dengan penyakit yang berat di Asia
·  Vektor : Aedes aegypti, Aedes albopictus, Aedes polynesiensis dan beberapa spesies Aedes scutellaris

Inkubasi : 4-10 hari

Perjalanan Penyakit



















Tatalaksana



Anamnesis

·   Onset demam/sakit
·   Asupan oral
·   Warning signs
·   Diare
·   Perubahan status mental/kejang/pusing
·   Urine output
·   Kejadian dengue di keluarga atau lingkungan
·   Riwayat bepergian di area endemik dengue
·   Kondisi ko-eksis (usia bayi, kehamilan, DM, hipertensi)


Pemeriksaan Fisik

·   Status mental
·   Status hidrasi
·   Hemodinamik
·   Takipnea/nafas kussmaul/efusi pleura
·   Abdominal tenderness/hepatomegali/ ascites
·   Rash dan manifestasi perdarahan
·   Tourniquet test (ulangi jika sebelumnya negatif atau tidak ada tanda perdarahan)



Probable Dengue
1.        Tinggal/bepergian ke daerah endemik Dengue.
2.        Demam dan 2 dari kriteria di bawah ini :
3.        Mual, muntah
4.        Ruam
5.        Nyeri
6.        Tes Tourniquet  positif
7.        Leukopenia
8.        Setiap warning sign (tanda peringatan)

Warning Signs (Tanda Peringatan)
1.        Nyeri abdomen
2.        Muntah terus-menerus
3.        Akumulasi cairan secara klinis
4.        Perdarahan mukosa
5.        Letargi, gelisah
6.        Hepatomegali > 2 cm
7.        Peningkatan HCT seiring dengan penurunan angka trombosit yang cepat

 Severe Dengue
1.        Severe plasma leakage
a.        Syok (DSS)
b.        Akumulasi cairan dengan distress respirasi
2.        Severe bleeding
 Sesuai pemeriksaan klinis
3.        Severe organ involvement
a.        Hepar : GOT atau GPT > 1000
b.        CNS : gangguan kesadaran
c.        Jantung dan organ lain

Grup A (rawat jalan)


Kriteria
Pasien tanpa tanda peringatan (warning signs)
DAN
Kemampuan minum baik
BAK minimal sekali tiap 6 jam

Tes Lab.
Darah rutin
Hematokrit


Terapi
Bed rest
Asupan cairan adekuat
Parasetamol sesuai dosis bila demam

Monitor
Pola suhu
Input & output cairan
Urine output
Warning signs
Hematokrit, hitung leukosit & platelet


Grup B (rawat inap)


Kriteria (1)
Pasien dengan warning signs

Tes Lab.
Darah rutin
Hematokrit

Terapi
·       Periksa HCT awal.
·       Berikan cairan isotonis (Nacl 0,9% atau RL) 5-7 ml/kg/jam selama 1-2 jam.
·       Jika membaik kurangi laju cairan menjadi 3-5 ml/kg/jam selama 2-4 jam, lalu 2-3 ml/kg/jam.
·       Jika VS memburuk dan HCT meningkat cepat, tingkatkan laju cairan menjadi 5-10 ml/kg/jam selama 1-2 jam.

Monitor
·    VS dan perfusi perifer (tiap 1-4 jam sampai masa kritis lewat)
·    Urine output (tiap 4-6 jam)
·    HCT(sebelum dan sesudah terapi cairan, lalu tiap 6-12 jam)
·    Glukosa darah
·    Profil renal, hepar, koagulasi, sesuai indikasi


Kriteria (2)
Pasien dengan :
·       Kondisi ko-eksis (kehamilan, usia bayi, lansia, DM, gagal ginjal)
·       Alasan sosial, misalnya hidup seorang diri atau jauh dari RS

Tes Lab.
Darah rutin
Hematokrit

Terapi
Rehidrasi oral
Bila tidak mencukupi, berikan infus Saline 0,9 % atau RL maintenance

Monitor
Pola suhu
Input & output cairan
Urine output
Warning signs
Hematokrit, hitung leukosit & platelet

Grup C (emergency)


Kriteria
Pasien dengan (minimal 1 ) :
·    Kebocoran plasma berat dengan syok dan/atau akumulasi cairan beserta distress respirasi
·    Perdarahan berat
·    Kerusakan organ berat

Tes Lab.
Darah rutin
Hematokrit
Tes fungsi organ lain sesuai indikasi

Compensated Shock
Mulai dengan bolus kristaloid 5-10 ml/kg/jam selama 1 jam
Jika pasien membaik
·    Cairan infus dikurangi bertahap menjadi  5-7 ml/kg/jam untuk 1-2 jam, lalu 3-5 ml/kg/jam untuk 2-4 jam, lalu 2-3 ml/kg/jam untuk 2-4 jam dan seterusnya sesuai status hemodinamik
Jika pasien masih tak stabil
·    Periksa HCT setelah bolus pertama
·    Jika HCT meningkat/masih tinggi (> 50 %), ulangi bolus kedua dengan kristaloid 10-20 ml/kg/jam selama 1 jam
·    Jika ada perbaikan setelah bolus kedua, kurangi laju cairan menjadi 7-10 ml/kg/jam selama 1-2 jam dst seperti di atas
·    Jika HCT  menurun, menandakan ada perdarahan maka segera lakukan crossmatch dan tranfusi darah dengan 5-10 ml/kg PRC atau 10-20 ml/kg FWB

Cairan IV biasanya diperlukan selama 24-48 jam.Membaiknya kebocoran plasma ditandai dengan :
·    Urine output dan/atau asupan cairan yang adekuat
·    HCT menurun di bawah nilai baseline pada pasien yang stabil


Hypotensive Shock
Mulai dengan bolus kristaloid atau koloid 20 ml/kg selama 15 menit
Jika pasien membaik
·      Berikan kristaloid/koloid 10 ml/kg/jam selama 1 jam, lalu kurangi bertahap seperti di atas.
Jika pasien masih tak stabil
·      Periksa ulang HCT awal sebelum bolus pertama
·      Jika HCT awal rendah (< 40 % pada anak dan dewasa wanita, < 45 % pada dewasa pria) berarti terdapat perdarahan, maka segera lakukan crossmatch dan tranfusi darah
·      Jika HCT awal lebih tingi daripada baseline, berikan bolus kedua dengan koloid 10-20 ml/kg selama 30 menit - 1 jam
·      Jika pasien membaik, kurangi laju cairan menjadi 7-10 ml/kg/jam untuk 1-2 jam, lalu kembali ke kristaloid dengan laju yang dikurangi bertahap seperti di atas
·      Jika kondisi pasien masih tak stabil, periksa HCT setelah bolus kedua
·      Jika HCT menurun, berarti terdapat perdarahan (lihat atas)
·      Jika HCT meningkat/tetap tinggi (> 50 %), berikan bolus ketiga dengan koloid 10-20 ml/kg selama 1 jam, lalu kurangi menjadi 7-10 ml/kg/jam untuk 1-2 jam, lalu kembali ke kristaloid  dengan laju yang dikurangi bertahap seperti di atas

Monitor
Pola suhu
Input & output cairan
Urine output
Warning signs
Hematokrit, hitung leukosit & platelet

Referensi